Ramadhan - Peningkatan
Bingung aku tu mau aku kasih judul apa tulisan ini. Tapi karena memang blog ini isinya receh-receh harianku, yaudahlah suka-suka aku. Kali ini aku mau cerita soal sholat jamaah khususya sholat Tarawih di masjid dekat rumahku. Beberapa tahun lalu sebelum pandemi covid 19 ini, aku sering bela-belain sholat di masjid selain rumahku atau yaudah aku sholat di rumah sendiri. Astaghfirullah, nggak maksud ria atau merasa diri ini sempurna atau gimana ya... tapi jujur bacaan imam yang tadwidnya atau minimal panjang pendeknya masih sering salah bikin aku nggak konsen sholat. Ibarat anak masih belajar jalan tapi berusaha lari terus agak oleng nggak imbang badannya, tapi nggak jadi jatuh. Jadi aku memilih sholat di tempat yang masjidnya punya imam yang "enak didengar". Astaghfirullah. Maafkan aku Ya Allah. Aku nggak tahu ini bener apa salah.
Image Source: Forbes |
Alhamdulillah tahun ini masjid rumahku ditinggali santri tahfidz. Sejak beberapa bulan yang lalu, aku lupa. Yang jelas mereka menetap di masjid RT kami. Kadang bikin aku malu kalau masuk gang rumah serasa nglewati asrama ikhwan. Padahal mereka lebih muda-muda dari aku. Tapi ya kadang bikin salting kalau lewat. Haha, serasa balik ke jaman SMP.
Nah, dari keberadaan santri-santri tersebut aku jadi bersyukur Alhamdulillah semoga warga desa kami kecipratan barokahnya para penghafal Al Quran ini. Dan yang paling kerasa banget di Ramadhan ini adalah imamnya adalah mereka. Jadi bacaannya udah "standard" gitulah enak didengar. Sebenarnya sholat-sholat fardu juga diimami sama mereka, tapi aku kan hampir nggak pernah sholat berjamaah di masjid. Bulikku pernah cerita "kapok" sholat subuh di Jumat terakhir setiap bulannya, karena imamnya bacanya surat Ar Rahman. Wkwkwk, batinku. Mungkin itu nggak seberapa buat anak muda. Tapi buat orang-orang tua ya effort banget. Mungkin aku juga udah gatel kakinya kalau kelamaan berdiri.
Yah~ intinya aku seneng. Meskipun banyak orang-orang yang sebelum pandemi aku lihat mereka tarawih, tapi selama pandemi ini nggak pada sholat di masjid, jadi mayoritasnya anak-anak atau remaja. At least masjidnya masih penuh. Dan lagi, bacaan suratnya jadi lebih bervariatif ga cuma kulkul atau surat juz 30an aja jadi nggak bikin bosen. Baca Al Baqarah awal dipenggal-penggal 2-3 ayat per rakaat udah serasa cepet juga sholatnya. Hehe. Ya Allah receh sekali imanku.~
with love~
Leave a Comment