Catatan Kerja - Jadi Kuli

3 Februari 2019 aku mulai kerja di salah satu perusahaan. Cuilih. Entah bisa disebut perusahaan atau belum karena secara legalitas mungkin belum resmi menjadi perusahaan. Setelah beberapa kali sejak tahun lalu lamaran-lamaran isengku di tolak beberapa perusahaan, terutama dengan alasan aku masih skripsi, akhirnya aku keterima juga kerja disini. Gak butuh ijazah, ijazah cuma formalitas. Kalau sampai aku gak diterima disini (aku pikir waktu masukin lamaran) berarti fix aku butiran debu harus asah skillku karena aku nol pengalaman kerja, organisasi juga bisa dikatakan gak ada, jadi CV pong-pong bolong kosong. Pun ketika besok sudah mengantongi ijazah juga...hmm... entahlah.

Singkat cerita aku keterima di bagian produksi. Ya, produksi. Kenapa? Karena aku daftarnya di divisi itu. Beberapa orang-orang terdekatku, bahkan hampir semuanya seakan nggak percaya "Yakin kamu kerja disana? Kamu betah? Kamu ngapain sih aneh-aneh? Aku malah kasian sama kamu kerja kayak begituan." dan sebagainya. Tapi karena aku anaknya bosen gini-gini aja dan lagi daripada tenagaku terbuang untuk nyambati dosen pembimbing yang ngoreksi skripsi lama, mending aku cari kesibukan yang mengalihkan. Karena otakku/ pikiranku kepakek untuk urusan finishing #AntiDO dan proyek lainnya (cooming soon) maka aku cari kerjaan yang gak bikin capek otak. Mau gak mau ya capek otot. Makanya teman-temanku kaget karena tahu betapa aku gak pernah kerja mbabu dirumah/ dikos. Yah~ pokoknya nggak pernah yang asli capek-capekan.
Pic source: Happy not perfect instagram

Aku bekerja di salah satu toko salad buah paling hits di Jogja. Haelah pasti kamu tahu lah brandnya. Sebenernya tujuan utamaku kerja disana bukan money oriented. Yaaa bukannya nggak butuh duit, tapi emang aku nggak berharap banyak soal gaji, meski di lowongan udah dicantumin nominal gajinya. Tapi intinya adalah aku pengen belajar. Belajar kerja keras, pengen tertulari semangat-semangatnya anak muda karena setahu aku jeroannya bakul salad yang itu adalah anak-anak muda.

Daaanggg. Hari pertama masuk kerja passsss banget jam 3 aku sampai store. Dan ternyata tempat produksi hari itu juga pindah. Dan aku gak diberitahu, dan aku harus kesana sendiri setelah minta share loc sama mbak kasirnya yang belakangan aku tahu namanya mbak Ida. Bodoh banget rasanya deg-dengan setengah mati perjalanan ke rumah produksi motoran sambil tangan kiri megangin hape buat liat GPS. Singkat cerita, hari pertama banyak yang nyemangatin aku. Dikit-dikit mereka tanya kondisiku masih "aman" enggak? Karena usut punya usut tenyata banyak yang nggak kuat kerja kayak begitu. Baru sehari kerja, besoknya udah ngilang gitu aja. Pantesan mereka kayak care banget sama kondisiku.


Hari pertama pulang kerja jam setengah 3 pagi, itu pun kerjaan disana belum selesai tapi aku udah pulang dulu. Sampai depan pintu kos jongkok dan nangis. Bukan nangisi kedua pergelangan tangan yang rasanya kayak mau patah (Suwer sakit banget, bahkan seumur-umur latihan piano sampai diforsir pun sakitnya nggak kayak begini. Makanya diperjalanan pulang aku mampir Indomart Babarsari buat beli koyok. Itu pun di pakai gonta-ganti sampai paginya tetap nggak begitu ngefek kayak biasanya!). Dalam hati kayak ada yang sakit gitu, nangisi betapa aku durhaka sama orang tua. Mereka susah payah ngerawat anaknya, cari nafkah buat anaknya sementara aku belum ada timbal balik sedikitpun dan taunya yang enak-enak aja gak mau asli ngerasain susah. Dalam hati aku berjanji aku bakal berusaha buat nyenengin ortuku terutama Ibu yang masih hidup (kalau bapak aku cuma bisa kasih doa). Aku berdoa supaya Allah panjangin umur ibuku dan kasih aku kesempatan dan kekuatan entah gimana caranya aku bisa bahagiain ibu suatu saat, aku pengen ibuku santai-santai hepi-hepi menikmati jerih payahku dan nggak harus susah-susah lagi ngurusin anaknya. Udah deh buk ngurusin cucu aja.

Sampai di hari kesekian ini, masa trainingku sudah lewat dan aku resmi jadi karyawan. Aku banyakkkk dapet pelajaran dari pekerjaan ini dan dari orang-orang didalam perusahaan itu. Cerita selanjutnya bakal aku lanjutin di postingan berikutnya. 

No comments

Left your words here. . Don't be silent reader ^^ comments are loveable

Powered by Blogger.