Diary Ramadhan - Setengah Jalan
Hari ini, Kamis 31 Mei adalah hari ke 16 Ramadhan. Sebenarnya lebih dari 10 hari Ramadhan tubuh ini udah mulai berat, ngantukan tak karuan, dan tarawih pun mulai bolong. Udah 3-4 kali aku bolong dan rasanya ngganjel. Meskipun ketika memaksakan diri untuk tetap tarawih di masjid mata rasanya berat, badan pengen sujud terus biar bisa naruh kepala. Astaghfirullah.
Entah apa yang bikin aku jadi mulai menurun padahal sepertinya pola rutinitas harianku kurang lebih sama. Bener kalau konsisten binti istiqomah itu adalah suatu hal yang berat. Bukan nggak mungkin tapi berat, meskipun aktivitas yang dilakukan tidak membutuhkan skill yang canggih. Yah~ itu lah gunanya bulan Ramadhan ini untuk melatih diri kita supaya terbiasa melakukan kebaikan-kebaikan secara konsisten meskipun tidak dilakukan dalam porsi atau skala besar.
Contoh, sehabis subuh nggak tidur lagi. Heheheh untuk sebagian orang atau mungkin banyak orang hal ini berat sih memang. Karena waktu subuh ini bener-bener jam rawan, yakni ketika gravitasi kasur menjadi lebih kuat. Contoh lain deh, baca Quran sesudah sholat fardhu, selembar aja nggak usah banyak-banyak. Itu yang selembar pun masih bolong-bolong juga ngerjain. Ya Rabb, rasanya ingin suatu saat ketika punya anak aku berinama "Istiqomah" terus adeknya "Kontinyu". Behhh..
Image: kurapikarryn0402 |
Contoh, sehabis subuh nggak tidur lagi. Heheheh untuk sebagian orang atau mungkin banyak orang hal ini berat sih memang. Karena waktu subuh ini bener-bener jam rawan, yakni ketika gravitasi kasur menjadi lebih kuat. Contoh lain deh, baca Quran sesudah sholat fardhu, selembar aja nggak usah banyak-banyak. Itu yang selembar pun masih bolong-bolong juga ngerjain. Ya Rabb, rasanya ingin suatu saat ketika punya anak aku berinama "Istiqomah" terus adeknya "Kontinyu". Behhh..
Futur nggak boleh jadi alasan buat males melakukan kebaikan!! Semangat!! Keep moving and sorround yourself with good people. Tetaplah bergerak karena gerakmu yang akan mengubah moodmu. :))
Leave a Comment