Flash Back
Kali ini aku mengetahui sebuah refleksi/dimensi lain dari artikel yang pernah ku temukan di pesawat dalam perjalananku menuju Jakarta kemarin. Yaitu, penciptaan itu dilakukan dua kali. Dalam artikel tersebut dimensi penciptaannya adalah penciptaan pertama berupa penciptaan non fisik, sedang penciptaan kedua adalah penciptaan fisik. Setelah kita memikirkan sesuatu yang akan kita "ciptakan" atau paling tidak kita telah mempunyai konsep dasarnya, baru kita melakukan penciptaan wujudnya. Hal tersebut akan lebih efisien dibanding kita langsung melakukan penciptaan kedua. Ibarat orang akan membuat sebuah meja, maka orang tersebut akan membuat sebuah sketsa terlebih dahulu, lalu mewujudkannya dengan membuatnya menurut sketsa. Itu akan lebih mudah dibanding kita langsung membuatnya, tanpa bayangan yang jelas seperti apa kita membuatnya, langsung saja membuat tanpa pertimbangan matang dan akhirnya meja tersebut malah kurang ini dan itu sehingga akan mempersulit kita karena harus memperbaikinya terlebih dahulu. Banyak contoh atau perumpamaan lain mengenai hal ini.
Apabila keyakinan kita terhadap penciptaan pertama sangat kuat, maka tak perlu mewujudkan atau melihat secara langsung penciptaan kedua karena kita seakan sudah bisa melihat jelas apa yang akan terjadi dari penciptaan kedua.
Dan satu-satunya Zat yang bisa melakukan kedua penciptaan tersebut SECARA BERSAMAAN siapa lagi kalau bukan Sang Khalik jawabannya. Namun penciptaan ini berbeda dengan kejadian gerak reflek yang kita pun tak sempat memikirkan apa yang harus kita perbuat. Sebenarnya lebih banyak lagi penjabaran tentang hal ini, namun kali ini saya akan sedikit membahas tentang dimensi lain dari penciptaan yang dilakukan dua kali.
Penciptaan kali ini tentang penciptaan manusia. Penciptaan pertama, kita diciptakan dengan keajaiban yang sungguh luar biasa di dalam rahim ibu kita. Bahkan segala "pernak-pernik" penciptaan tersebut sangatlah membuat kita tak habis fikir. Coba bayangkan, awalnya diri kita ini tercipta hanya dari satu sel lalu sel tersebut membelah menjadi banyak, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Mereka menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali. Menakjubkan sekali penjabaran tentang penciptaan diri kita di dalam rahim. Sehingga kita diberi karunia yang teramat besar, yaitu mata(the greatest camera in the world)dan pendengaran(alat penerima suara terbaik di dunia ini). Allah menerangkan kenikmatan ini sebagaimana berikut: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."(QS. An-Nahl, 16:78)
Setelah memikirkan akan penciptaan awal tersebut, rasanya kurang sekali hamba bersyukur kepada Mu. Ini baru "kenikmatan" awal, belum yang lain-lain ketika kita hidup, berkembang di dunia ini. Bener-bener rasanya kurang sekali hamba bersyukur. Astagfirullah...Ya Allah.
Yang perlu direnungkan lagi adalah, Allah akan menciptakan kita untuk yang kedua kalinya. Yaitu setelah kematian. Juga akan mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Wadu, ini lagi, memikirkannya serasa kena bogem wajahku. Apa aja ni...yang telah aku perbuat selama ini???? Gimana pun juga harus bisa mempertanggungjawabkanya. Duh duh, aku jadi takut ni ngebayangin "hadiah" yang bakal Allah berikan kepada ku atas "kenakalan" ku selama ini. Terlepas dari "pembalasan" yang Allah bakal berikan pun, aku jadi mikir, apa Allah murka sama aku, setelah "kenakalan-kenakalan" kuperbuat. Tapi-tapi-tapi, aku ga putus harapan dari pengampunan Mu, Ya Ghafar.....
_Re-post from my Facebook's note_
Apabila keyakinan kita terhadap penciptaan pertama sangat kuat, maka tak perlu mewujudkan atau melihat secara langsung penciptaan kedua karena kita seakan sudah bisa melihat jelas apa yang akan terjadi dari penciptaan kedua.
Dan satu-satunya Zat yang bisa melakukan kedua penciptaan tersebut SECARA BERSAMAAN siapa lagi kalau bukan Sang Khalik jawabannya. Namun penciptaan ini berbeda dengan kejadian gerak reflek yang kita pun tak sempat memikirkan apa yang harus kita perbuat. Sebenarnya lebih banyak lagi penjabaran tentang hal ini, namun kali ini saya akan sedikit membahas tentang dimensi lain dari penciptaan yang dilakukan dua kali.
Penciptaan kali ini tentang penciptaan manusia. Penciptaan pertama, kita diciptakan dengan keajaiban yang sungguh luar biasa di dalam rahim ibu kita. Bahkan segala "pernak-pernik" penciptaan tersebut sangatlah membuat kita tak habis fikir. Coba bayangkan, awalnya diri kita ini tercipta hanya dari satu sel lalu sel tersebut membelah menjadi banyak, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Mereka menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali. Menakjubkan sekali penjabaran tentang penciptaan diri kita di dalam rahim. Sehingga kita diberi karunia yang teramat besar, yaitu mata(the greatest camera in the world)dan pendengaran(alat penerima suara terbaik di dunia ini). Allah menerangkan kenikmatan ini sebagaimana berikut: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."(QS. An-Nahl, 16:78)
Setelah memikirkan akan penciptaan awal tersebut, rasanya kurang sekali hamba bersyukur kepada Mu. Ini baru "kenikmatan" awal, belum yang lain-lain ketika kita hidup, berkembang di dunia ini. Bener-bener rasanya kurang sekali hamba bersyukur. Astagfirullah...Ya Allah.
Yang perlu direnungkan lagi adalah, Allah akan menciptakan kita untuk yang kedua kalinya. Yaitu setelah kematian. Juga akan mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Wadu, ini lagi, memikirkannya serasa kena bogem wajahku. Apa aja ni...yang telah aku perbuat selama ini???? Gimana pun juga harus bisa mempertanggungjawabkanya. Duh duh, aku jadi takut ni ngebayangin "hadiah" yang bakal Allah berikan kepada ku atas "kenakalan" ku selama ini. Terlepas dari "pembalasan" yang Allah bakal berikan pun, aku jadi mikir, apa Allah murka sama aku, setelah "kenakalan-kenakalan" kuperbuat. Tapi-tapi-tapi, aku ga putus harapan dari pengampunan Mu, Ya Ghafar.....
_Re-post from my Facebook's note_
update your blog please :D
ReplyDeleteUyuyy mbak Fina? Blogmu apa ho?
ReplyDeletehihihi iyaaa dek (berasa tua gitu ya ako)..
ReplyDeleteblogku baru aja siuman dr komanya, jd ngga ada isinya neng hehehe :p
kok ngga update postingan lagi eh?
Updatenya di blog sebelah(ketahuan poliandri nih)
ReplyDeleteie-fathia.tumblr.com